Kamis, 18 Juni 2015

BANGUNAN TUA DI KOTA MAKASSAR

Kali ini saya akan membahas tentang banguan bangunan tua di kampung saya kota makassar,ada begitu banyak bangunan tua di kota makassar yang masih terjaga bentuknya dari dulu sampai sekarang ,berikut bangun bangunan tersebut

BENTENG ROTTERDAM


    Benteng Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang) adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar sulawesi selatan
     Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros. Benteng Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan.



BENTENG SOMBA OPU

       Benteng Somba Opu adalah benteng peninggalan Kesultanan Gowa yang dibangun oleh Raja Gowa ke-9 Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi' Kallonna pada abad ke-16. Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. 
     Pada masanya tempat ini pernah menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan dimana rempah-rempah yang diperjualbelikan untuk beberapa pedagang baik dari Asia, sekitar Indonesia dan wilayah Eropa. Sayangnya tempat yang sering dikunjungi oleh beberapa masyarakat lokal dan internasional ini telah dikuasai oleh VOC pada tahun 1669, kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Pada tahun 1980-an pun benteng ini ditemukan kembali oleh beberapa ilmuwan yang datang ke tempat itu. Pada tahun 1990 benteng ini telah direkonstruksi sehingga terlihat lebih baik lagi. Pada saat ini pun Benteng Somba Opu telah menjadi sebuah objek wisata bersejarah karena di dalamnya terdapat beberapa bangunan rumah adat Sulawesi Selatan. Tempat ini pun juga menjadi perwakilan suku Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja. Tidak hanya itu saja, tempat ini juga memiliki sebuah meriam dengan panjang 9 meter dan berat sekitar 9.500 kilogram, serta ada sebuah museum yang berisi benda- benda bersejarah peninggalan Kesultanan Gowa. 

GEDUNG KESENIAN MAKASSAR


Gedung yang dibangun pada tahun 1896 ini menjadi saksi bagaimana kehidupan seni dan budaya menggeliat di kota angin mamiri.
Kendati gedung Societeit de Harmonie sudah tua namun hingga kini bangunannya masih kokoh berdiri. Berbagai pertunjukkan teater, pameran, lukisan, seni instalasi, konser musik dan kegiatan seni lainnya dihelat disini. Bangunan dengan nuansa arsitektur Eropa abad XIX ini mengusung gaya renaisance atau Yunani baru. Pada masa pendudukan Jepang (1942 – 1945) gedung ini dijadikan sebagai balai kota masyarakat. Selain itu, Societeit de Harmonie juga digunakan sebagai tempat rapat untuk kepentingan Jepang, selain – tentu saja – dipakai untuk pertunjukkan seni. Sepeninggal Jepang, grup-grup seniman tidak bisa leluasa tampil karena Societeit de Harmonie dikuasai oleh Belanda, keturunan Cina dan golong pribumi tertentu. Beruntung pada tahun 1952 dukungan Gubernur Sulawesi Andi Pangerang Pettarani kepada seniman lokal berhasil mengambil alih gedung ini.

                                                     MUSEUM KOTA MAKASSAR

    Museum Kota Makassar didirikan atas ide yang dilontarkan oleh Drs. HB. Amiruddin Maula, S.H., Msi saat mengawali masa jabatannya sebagai walikota Makassar. Museum ini menempati gedung balaikota lama yang terletak di jantung kota Makassar. Gedung yang digunakan merupakan sebuah bangunan bersejarah yang didirikan pada masa kolonial Belanda pada 1916.

    Museum kota Makassar yang diresmikan pada 7 Juni 2000 ini, hadir untuk melayani kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai identitas dan sejarah kota Makassar serta budaya penduduk Makassar yang pluralistik melalui program berupa seminar, pameran, dan kesejarahan.

Koleksi museum ini di antaranya adalah peta bumi yang dibuat untuk kelancaran misi perdagangan dan politik di Indonesia pada masa silam. Peta merupakan sumber informasi yang berharga dari suatu daerah pada suatu masa. Dahulu Bangsa Eropa membuat peta berbagai daerah, khususnya yang dipandang penting dan strategis. Koleksi lain adalah relief potret Ratu Wilhelmina dan Yuliana, foto reproduksi naskah, foto-foto peristiwa serta bangunan bersejarah, peralatan sehari-hari, dan mata uang.


itulah informasi bangunan bangunan tua di kota makassar ,semoga postingan saya bisa bermanfaat bagi pembaca .






BENTENG ROTTERDAM

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
BENTENG ROTTERDAM

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
BENTENG ROTTERDAM

Copy and W
Sumber : Foto Pribadi Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-X yang bernama Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalangga Ulaweng (panjang juga namanya yah...hehe) dan merupakan tempat raja dan keluarganya menetap. Dikenl juga dengan nama Benteng Jum Pandang (Ujung Pandang) dan Benteng Panyyua karena bentuknya yang seperti ekor penyu

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar